Tampilkan postingan dengan label Militer. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Militer. Tampilkan semua postingan

Kamis, 02 Juni 2011

Bom Taliban Tewaskan 2 Jenderal Afghan & Lukai Parah Mayjen NATO


SEORANG pejuang Taliban meledakkan dirinya di kompleks kantor Gubernur Takhar, Afghanistan, kemarin. Padahal, lokasi itu dijaga ketat karena para pemimpin aparat keamanan Afghanistan dan militer internasional sedang mengadakan pertemuan.

Menurut juru bicara kantor gubernur, Faiz Mohammad Tawhedi, pelaku mengenakan seragam polisi lengkap dengan rompi bom. Akibatnya tujuh orang tewas, termasuk dua komandan senior kepolisian Afghanistan, Jenderal Daud Daud dan Jenderal Shah Jahan Noori. Kedua jenderal itu tewas bersama dengan dua tentara Jerman dan dua polisi Afghanistan.

Lebih lanjut, Jenderal Markus Kneip dari angkatan bersenjata Jerman, yang merupakan komandan pasukan koalisi di Afghanistan utara, mengalami luka-luka. Nasib serupa dialami Gubernur Abdul Jabar Taqwa. "Yang kami tahu orang itu menyerang dengan memakai seragam polisi," ujar Tawhedi. "Bagaimana dia bisa memasuki ruang rapat dan mengapa dia tidak digeledah sebelum masuk kompleks, kami tidak tahu."

Daud adalah mantan Deputi Menteri Dalam Negeri urusan antinarkotika dan mantan pengawal pemimpin kharismatik Tajik, Ahmad Shah Massoud.

Jenderal Daud diangkat menjadi kepala polisi di zona utara yang membawahkan 9 provinsi dan bermarkas sejak tahun lalu. Adapun Jenderal Noori adalah seorang pemimpin polisi di Provinsi Takhar.

Menteri Pertahanan Jerman Thomas de Maiziere langsung mengonfirmasi terlukanya Kneip, di Berlin. "Jenderal Markus Kneip termasuk yang menjadi korban terluka di utara Afghanistan," kata De Maiziere. "Sayangnya, dua serdadu kami juga turut tewas dalam ledakan itu."

Kanselir Jerman Angela Merkel mengutuk serangan tersebut. "Saya terkejut dan sedih mengetahui adanya tentara Jerman yang tewas dan luka," seru Merkel.

Awal tahun ini, Kneip baru ditunjuk menjadi komandan regional utara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Regional utara meliputi 9 provinsi di perbatasan Afghanistan dengan Pakistan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan.

Dia juga adalah komandan nasional senior yang membawahkan 4.900 serdadu Jerman yang dikerahkan di utara Afghanistan.

Dalam perkembangan lain, Taliban mengklaim bertanggung jawab atas pengeboman itu. "Ini adalah bagian dari usaha Taliban menggoyang pemerintah agar menghentikan operasi militer di utara," kata juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid. (Yan/AP/BBC/I-5)

sumber: http://www.mediaindonesia.com/read/2011/05/30/229892/75/19/Bom-Taliban-Tewaskan-Dua-Jenderal

Rabu, 18 Mei 2011

TNI Musnahkan Patok Malaysia yang Dipasang di Wilayah RI


[Gambar : Tapak Batas Malaysia di Wilayah RI]
10 Mei 2011, Pontianak (ANTARA News): Komandan Korem 121/Alambhana Wanawwai, Kolonel Inftri Toto Rinanto Sudjiman menyatakan, pihaknya telah memusnahkan dua patok ilegal yang bertanda Juru Ukur Pemetaan Malaysia (JUP) karena masuk wilayah Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang sekitar 250 meter sehingga merugikan Indonesia.

"Atas penemuan itu sudah kami koordinasikan dengan aparat keamanan Malaysia dan mereka menyatakan dua patok itu ilegal sehingga langsung kami musnahkan," kata Totok Rinanto Sudjiman seusai menghadiri dengar pendapat dengan Gubernur Lemhanas di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar di Pontianak, Selasa.

Ia menduga, patok ilegal itu sengaja dibuat oleh warga negara tetangga itu, dengan tujuan untuk memperluas lahan pertanian mereka.

Danrem 121/ABW menyatakan, penemuan dua patok ilegal di sekitar Desa Sepidak, Kecamatan Jagoi Babang pada 21 April 2011 oleh masyarakat yang kemudian ditindak lanjuti dengan laporan camat ke Korem 121/ABW.

"Hingga saat ini permasalahan itu telah selesai. Untuk sementara kami belum menerima adanya kasus pergeseran patok tapal batas di tempat-tempat lain," ujar Totok.

Sementara itu, Camat Jagoi Babang Antonius Ale membenarkan, pihaknya bersama masyarakat telah menindaklanjuti temuan pergeseran patok tapal batas ke TNI.

Patok tapal batas ilegal itu ditemukan di rukun tetangga Sentabang, Dusun Kimdal, Desa Sepidak, Kecamatan Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang yang berbatasan dengan Kampung Sitas, Distrik Bauk (setingkat kecamatan) Malaysia.

"Patok itu sengaja dibuat warga negara tetangga itu, kemudian lahan sekitar 250 meter yang masuk Indonesia itu digunakan untuk pertanian," ujarnya.

Wakil Gubernur Kalimantan Barat Christiandy Sanjaya menyesalkan, tindakan warga negara tetangga tersebut yang bisa merugikan Indonesia.

"Modus seperti itu sudah sering terjadi dengan tujuan mengambil hasil bumi seperti kayu dan menanami dengan perkebunan, seperti sawit," katanya.

Apalagi menurut Wagub Kalbar sebagian besar kawasan perbatasan Indonesia dengan Malaysia adalah hutan lindung sehingga sangat rentan terjadinya pergeseran patok tapal batas dengan tujuan untuk aktivitas ilegal logging atau pembalakan hutan secara liar.

Panjang perbatasan darat antara Indonesia - Malaysia di Kalimantan mencapai 2.004 kilometer, terdiri dari Kalbar 857 kilometer dan Kalimantan Timur 1.147 kilometer.
Sumber: ANTARA News

Senin, 16 Mei 2011

Navy SEALs


Navy SEALs Amerika Serikat (AS) berhasil membunuh buronan nomor satu AS, Osama bin Laden. Berikut, ‘perlengkapan’ yang mereka miliki untuk ‘berburu’.
Navy SEALs memiliki perlengkapan khusus, mulai dari kendaraan hingga baju dan senjata. Berikut, ‘perlengkapan’ tersebut.
Kendaraan
Tiap kendaraan Navy SEALs digunakan untuk mengantarkan tim ke tujuan tertentu dengan keuntungan dan utilitas tertentu.
Kendaraan Pengiriman SEAL (SDV) beroperasi di bawah permukaan air untuk mengirim keperluan perlengkapan dalam satu misi. Selain itu, terdapat beberapa kendaraan serupa, termasuk CRRC, SOC-R, RHIB, dan MK V.
Scuba
Sistem Sirkuit Terbuka (OCS) merupakan sistem bernapas yang memungkinkan penyelam bernapas dari tanki suplai dan menghembuskan udara ke air.
Sistem Oksigen Sirkuit Tertutup (CCOS) memungkinkan penyelam bernapas oksigen 100%, dan menghembuskannya dalam alat yang kemudian disaring dan diubah kembali menjadi udara yang bisa dihirup.
Sistem Gas Sirkuit Gabungan (CCMGS), sistem ini merupakan perpaduan OCS dan CCOS. Alhasil, sistem ini bisa meningkatkan kedalaman yang bisa diselam SEALs dan memperpanjang waktu selam.
Pakaian
 
Tak aneh jika SEALs juga membutuhkan pakaian khusus. Termasuk untuk berenang, menghadapi cuara dingin yang ekstrem, juga cuaca panas.
Untuk cuaca dingin ekstrem, pakaian SEALs bisa mencegah panas yang ada menghilang, termasuk radiasi dan penguapan.
Untuk menghasilkan panas, SEALs harus melakukan aktivitas fisik. Namun jika SEALs pergi ke tempat yang panas, baju akan menjadi sangat panas dan membuat SEALs kepanasan. Pelapisan dan ventilasi memungkinkan terjadinya pendinginan dan membantu baju tetap kering.
Senjata
SEALs menggunakan pistol, termasuk 9mm SIG Sauer P226 dan MK23 MOD 0 45-Caliber yang dilengkapi peredam dan laser untuk membidik.
SEALs juga menggunakan senapan laras panjang, termasuk M4A1 5,56 mm. Mereka juga menggunakan shotgun (MK43), senapan mesin (M3HB) dan senapan sub-mesin (HK MP5 9mm).
Selain itu, mereka juga dibekali sniper M88 .50 PIP dan M-14 bersama peluncur granat, mortar, dan roket antitank. SEALs bisa memilih senjata yang sesuai misinya.
Berbagai teknologi inilah yang dimiliki SEALs saat di medan perang. Perlengkapan ini membantu tim menyelesaikan misi dan memastikan keselamatan tim.

Program KFX Cikal Bakalnya F-33 Indonesia – Korsel


Indonesia sempat menjadi negara pertama yang mampu membuat pesawat turboprop dengan sistem fly-by-wire N250. sebuah tehnologi yang hanya digunakan oleh pesawat tempur F-16.
Dunia saat itu tercengang, karena Indonesia tidak dikenal maju industri dirgantaranya. Sayang, krisis ekonomi yang terjadi pada 1998 ikut memupus program industri strategis tersebut, termasuk pengembangan pesawat jet nasional N2130. Harapan untuk mampu mengembangkan pesawat non sipil untuk kebutuhan TNI AU juga terhapus.
Setelah hampir 15 tahun mati suri, industri dirgantara Indonesia kembali dilirik pihak asing. Korea Selatan menawarkan kerjasama program pengembangan pesawat tempur Korean Fighter X (KFX). Dan, Juli 2010 lalu kesepakatan kerjasama kedua negara telah disepakati.
Proyek senilai US$ 6 miliar itu tadinya ditanggung sendiri oleh Pemerintah Korsel. Namun kesulitan finansial memaksa negeri ginseng itu mencari mitra pendanaan. Pilihan jatuh kepada Indonesia.
Indonesia sendiri akan mengambil bagian sebanyak 20 persen total biaya. Sisanya, 60 persen oleh Pemerintah Korsel dan 20 persen lagi oleh Korea Aerospace Industries Ltd. Dari pembagian ini, imbalan yang akan diterima Indonesia berupa pelibatan PT DI dalam pembuatan KFX, mendapatkan 50 unit KFX dan menjadi mitra pemasaran pesawat tempur tersebut.
Pemerintah Korsel sangat optimis dengan proyek ini. KFX direncanakan dapat terbang perdana pada 2020 dan pensiun 2050. Pesawat tempur ini dirancang sebagai pesawat tempur kelas menengah dengan kemampuan stealth (siluman). KFX dikabarkan akan lebih baik dibandingkan F-16 Block 52.
Setelah Indonesia bergabung dalam proyek KFX, Turki juga menyatakan ketertarikannya. Negara bekas kesultanan Islam ini menyatakan minatnya untuk bergabung dalam proyek pengembangan KFX.
Dengan bergabungnya Indonesia dan adanya minat Turki, menjadikan proyek KFX mirip pengembangan JSF-35 AS. Saat itu, AS menarik negara sekutunya untuk bergabung dalam pengembangan pesawat tempur tersebut. Ada kemungkinan Korea Selatan ingin membangun aliansi baru pertahanan di Asia?
Keterlibatan Indonesia dalam proyek ini, bisa jadi menguntungkan. Khususnya dalam rangka mengembangkan kemampuan merancang pesawat tempur untuk memenuhi kebutuhan pertahanan udara Indonesia.
Pesawat tempur KFX ini sejatinya akan dirancang untuk masuk dalam kelompok pesawat tempur generasi 4,5 yang berarti melebihi F-16 Block 52 dan harus mempunyai 6 kemampuan yaitu :
1.        kemampuan pesawat tempur untuk melakukan manuver ekstrim agar mendapat posisi serang paling menguntungkan (Air Combat Manuverability).
2.        Pesawat tempur harus bisa terbang lincah sehingga harus menggunakan teknologi fly by wire untuk kontrol penerbangannya.
3.        Penggunaan teknologi trust vectoring nozzles yang mampu mengubah-ubah arah semburan gas buang mesin jet agar pesawat tempur mempunyai kemampuan terbang dalam kecepatan rendah dan mampu melakukan belokan tajam.
4.        Kemampuan untuk terbang jelajah pada kecepatan supersonik dalam waktu yang lama.
5.        Radar pesawat tempur berkemampuan menjejak target diluar batas cakrawala atau beyond visual range
6.        Kemampuan menyerap dan membiaskan pancaran radar atau teknologi stealth.
Pesawat tempur KFX nantinya akan berkursi tunggal dan di sokong oleh mesin kembar setara dengan kelas General Electric F414 atau SNECMA M88 yang digunakan pada F/A-18E/F Boeing dan Dassault Rafale. Bila kerjasama Indonesia – Korsel berhasil maka pesawat tempur yang awalnya berkode KFX tersebut akan berganti nama menjadi F-33 dan di harapkan mampu mendongkrak kekuatan TNI AU  serta meningkatkan daya tawar Indonesia dalam pergaulan internasional.